10 Ragam Material Pembentuk Dinding

KESAN luas atau tidak sebuah ruang belum dapat dipastikan sebelum adanya pembatas kongkret. Pembatas itu adalah dinding, yang membatasi ruang yang satu dengan yang lainnya. Ketidak tepatan dalam penggunaan material dapat membuat sebuah ruang yang luas akan terasa sempit dan begitu pun sebaliknya. Untuk itu, ada manfaatnya jika kita mengenali karakter suatu bahan sebelum menggunakannya.

Berikut adalah material pembentuk dinding.

1. Bata Merah, batu merah atau lazim disebut batu bata, terbuat dari tanah liat yang dicetak, kemudian dikeringkan, dan selanjutnya dibakar. Banyak digunakan karena dinilai cukup kuat menahan beban yang tidak terlalu besar dan juga cukup tahan terhadap panas, api, air, dan perubahan cuaca.

1. Bata Merah Ekspos, hampir menyerupai bata merah biasa, sesuai dengan namanya, pemasangan bata merah ekspos ini dapat ditampilkan tanpa memerlukan plesteran dan acian untuk membungkusnya. Juga tidak perlu dicat, atau pun dipasang wallpaper, cukup dilapisi dengan coating. Warna natural merah dari bata ekspos akan tetap tampil. Coating juga berfungsi menjaga bata agar tidak lembab dan tahan air. Penggunaan pada konsep alami sangat cocok untuk menggunakan bahan ini.

1. Batako identik dengan rumah sederhana, atau pun rumah dengan biaya rendah. Warna abu-abu, terbuat dari campuran pasir dan semen yang dicetak dan dipress menggunakan mesin. Ada juga yang menggunakan tambahan campuran kapur, sehingga berwarna putih.

1. Beton ringan Aerasi atau Selcon merupakan sebuah inovasi baru dalam ragam material pembentuk dinding. Hadir di pasaran dalam bentuk dimensi yang lebih besar dibanding dengan bata merah dan batako. Berkarakter ringan, kuat dan tidak mudah patah. Hebel atau selcon tersedia dalam ukuran lebar 6-12cm. Bentuknya yang memiliki rongga, membuatnya lebih soud proof (kedap suara) sehingga banyak digunakan untuk dinding-dinding yang membutuhkan tingkat akustik tertentu.

1. Beton selain digunakan sebagai rangka bangunan, beton juga dibuat sebagai dinding, disebut juga dinding turap. Karakternya yang sangat keras, kuat dan memiliki pori-pori yang sangat rapat. Dikombinasikan dengan tulangan yang terbuat dari besi, selain berfungsi sebagai pembatas ruang, dinding jenis ini juga digunakan sebagai bagian rangka bangunan, karena itu disebut juga dinding struktur.

1. Kaca merupakan material pembentuk dinding yang bersifat transparan. sebagai pembentuk dinding, kaca yang digunakan harus memiliki ketebalan 12mm. Ini agar tidak mudah pecah. Selain itu, kaca yang akan digunakan sebaiknya jenis tempered.

1. Glass Block adalah kaca yang dibuat menjadi bentuk balok dan diberi ukiran-ukiran pada bagian bidang yang akan diekspos sebagai hiasan. Glass Block memiliki ukuran 20x20cm dengan tebal 10-13cm. Efek buram dari Glass Block memiliki fungsi untuk membiarkan cahaya masuk keruang tanpa harus terlihat ini ruangannya.

1. Rosster adalah sejenis dinding ventilasi yang berfungsi untuk mengalirkan udara. Bentuknya bervariasi, mulai dari lingkaran berdiameter 2-30cm, bujur sangkar, sampai persegi panjang. Bahan dasar juga beragam, seperti tanah liat, keramik, dan batako.

1. Kayu, dinding kayu memiliki karakter lentur, sehingga lebih tahan terhadap goncangan gempa. Sifatnya tahan terhadap panas namun tidak tahan terhadap api, sehingga beresiko tinggi terhadap bahaya kebakaran. Hampir semua jenis kayu dapat digunakan sebagai dinding. Jenis kayu yang biasa digunakan adalah jenis kayu keras seperti bangkiray, kamper, kelapa, dan kayu jati. Sebelum digunakan sebaiknya diberikan treatment agar terhindar dari rayap. Agar lebih menampilkan kesan alami cukup dilapisi dengan pernis.

1. Bambu dan rotan dalam aplikasinya sebagai dinding, bambu lebih sering dikombinasikan dengan dinding tembok ataupun kayu. Lebih berfungsi sebagai penutup atau pelapis daripada pembentuk. Bambu sangat rentan terhadap api, sehingga mudah terbakar dan seringkali sebagai tempat bersarangnya serangga.

Demikian artikel "10 ragam material pembentuk dinding" ini. Semoga bermanfaat.